Welcome

thanks for visiting this blog. Here, there are all about chemistry. hope you read and enjoy it !

Tempurung Kelapa untuk Pengawet Ikan

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Kutai Timur bekerja sama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) membina 25 orang petani dalam penerapan teknologi tepat guna (TTG), Minggu (25/10) lalu. Lokasi kegiatan bertempat di RT 06 Desa Suka Damai, Kecamatan Teluk Pandan.

Dalam sehari, dua jenis TTG yang dipraktikkan di lokasi yang berbeda. Pertama, tata cara penyulingan bioasap dari tempurung kelapa. Kedua, pembuatan gas dari kotoran sapi. Sebelum turun ke lapangan untuk melakukan praktik, para peserta terlebih dahulu diberi arahan di rumah penduduk yang tidak jauh dari tempat praktik.

Lokasi penyulingan bioasap dari bahan baku tempurung kelapa terletak kurang lebih satu kilometer masuk jalan Danau Redan dari jalan poros Bontang- Samarinda. Bahan yang diperlukan dalam penyulingan bioasap adalah berupa kayu bakar, tempurung kelapa, 2 buah drum, pipa sepanjang lima meter, air satu drum.

Cara merangkai alat penyulingan TTG tersebut amat sederhana. Pertama, dibuat satu mata dapur untuk tempat membakar tempurung kelapa. Drum yang berisi tempurung kelapa kering ditutup rapat, hanya cerobong pipa yang dilewati asap yang terbuka. Pipa ini berhubungan langsung ke air pendingin ditaruh dalam drum yang berjarak sekitar 6 centimeter dari dapur.

Pipa tersebut dibuat bercabang tiga. Satu cabang langsung masuk ke drum pendingin, satu cabang pipa masuk ke jerigen penampung tar. Kemudian pipa pipa yang satu lagi dari drum pembakaran. Drum pendingin dipasangi lagi pipa di bagian samping sekitar 30 centimeter di atas pantat drum tersebut. Tujuan pemasangan pipa itu sebagai saluran keluarnya bioasap.

“Hasil penyulingan ini bisa digunakan untuk pengawet ikan. Ikan segar bisa bertahan 25 hari bila sudah direndamkan ke dalam larutan bioasap sekitar 2 hingga tiga menit lamanya,” kata Ashar, pembimbing pelatihan.

Sambil menunggu hasil penyulingan, peserta langsung praktik cara melakukan pengawetan ikan segar dengan menggunakan bioasap. Ikan segar itu terlebih dahulu dibersihkan sebelum dicelupkan ke dalam larutan bioasap.

Sekali penyulingan bioasap dengan menggunakan TTG di RT 06 Desa Suka Damai dengan bahan baku 20 kilogram tempurung kelapa kering mampu menghasilkan bioasap sebanyak 2 liter. Penyulingan bioasap bisa dilakukan tiga grade dengan kualitas yang terus membaik.

“Pada penyulingan grade 3 dari 20 kilogram tempurung kelapa mampu menghasilkan 2 liter bioasap. Sedangkan pada grade 2 penyulingan dilakukan untuk memperoleh hasil yang lebih bagus hanya mampu menghasilkan 1,7 liter. Lantas, pada grade I hasilnya lebih sedikit lagi, tapi mutu hasil penyulingan lebih bagus,” jelasnya.

Bahan baku tempurung kelapa yang digunakan di Suka Damai dibeli di pasar Rawa Indah Bontang. Penghitungan biaya produksi adalah Rp 1.000 per liter, sedangkan harga jual bioasap Rp 1.445 per liter. Pemasaran bioasap dilakukan di Kota Bontang dan Sengata. “Karena kapasitas produksi masih terbatas, maka penjualan hanya dilakukan di tempat terdekat seperti Bontang dan Sengata,” beber Ansar.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

0 comment:

Post a Comment