Welcome

thanks for visiting this blog. Here, there are all about chemistry. hope you read and enjoy it !

Penyedap Makanan yang Perlu Dikurangi

Kebiasaan makan dalam keluarga sering menghasilkan menu atau pilihan makanan yang tak sehat. Bahkan, bisa meningkatkan risiko
penyakit berbahaya seperti darah tinggi. Mengapa tak ditinggalkan? Penyebabnya ada dua: bisa karena ketidaktahuan, bisa karena rasanya yang begitu enak sehingga sulit dilepaskan. Nah, kali ini Anda dapat membaca, penyedap makanan apa saja yang perlu dihindari. Tujuannya cuma satu: agar cita-cita hidup sehat segera terwujud.



Kerupuk dan keripik.
Kerupuk adalah salah satu makanan favorit bagi banyak orang. Saking sukanya, kita kerap menjadikan kerupuk sebagai "aksesori" wajib saat makan tiba. Kita tidak sadar kalau makanan renyah yang satu ini bisa berbahaya bagi kesehatan. Apalagi kalau dikonsumsi berlebihan.

Menurut dr. Johanes C. Chandrawinata, MND, SpGK, kerupuk mengandung kalori, lemak, dan natrium yang tinggi. Kelebihan lemak (yang terdapat di sekujur kerupuk) dan kalori, sudah pasti akan menyebabkan kegemukan. Sementara itu, natrium yang tinggi dapat memicu tekanan darah tinggi. Satu lagi bahaya kerupuk yang wajib kita waspadai adalah sifat karsinogen yang dibawa oleh zat pewarna buatan kerupuk. Karsinogen adalah zat kimia yang dapat meningkatkan risiko berbagai jenis kanker.

Bila kebiasaan makan kerupuk sulit dihentikan, coba antisipasi dengan memilih kerupuk yang diolah dengan pasir panas dan tanpa pewarna buatan. Contohnya, kerupuk kemplang dari Palembang dan kerupuk mlarat dari Cirebon (tanpa warna). Kedua jenis kerupuk tradisional ini berkalori rendah karena tidak tersentuh oleh minyak goreng.

Kecap manis
Kalau lauk tak karuan rasanya, kecap sering jadi penolong. Rasanya yang manis, gurih, membuat kecap jadi teman makan yang sulit diabaikan. Yang tak pernah kita pahami, kecap memiliki kandungan natrium, penyedap rasa (monosodium glutamate/MSG), serta zat pengawet makanan yang tinggi. Kombinasi ketiganya sangat berbahaya bagi kesehatan, terutama bagi penderita penyakit darah tinggi dan batu ginjal. Oleh karenanya, kita disarankan untuk menggunakan kecap hanya pada waktu memasak saja. Kadarnya juga tidak boleh berlebihan.

Bagaimana bila kita sulit menghentikan kebiasaan menambahkan kecap ke setiap masakan? Ganti dengan molase organik. Molase adalah sirup kental berwarna coklat gelap, yang merupakan hasil penyulingan gula tebu. Bahan pemanis yang satu ini dapat kita beli di swalayan organik terdekat.

Saus tomat, saus sambal
Rasanya memang kurang nikmat kalau ngemil tanpa ditemani saus tomat atau saus sambal. Padahal, sama seperti kecap, saus juga dapat merusak kesehatan jika dikonsumsi terlalu banyak. Si "biang gara-gara" masih berkaitan dengan kandungan natrium, bahan pewarna, dan bahan pengawet di dalamnya.

"Bukan berarti kita lantas sama sekali tidak boleh menikmati saus," kata dr. Johanes, "Hanya saja, konsumsinya harus dibatasi." Asal jangan terlalu banyak dan jangan terlalu sering. Lebih baik lagi kalau kita lebih selektif ketika membeli saus. Pilihlah yang kandungan natriumnya rendah. Sesuai anjuran BPOM, batas konsumsi natrium yang diperbolehkan adalah 1.000 mg/ kg saus. Atau, lebih baik lagi kalau kita mau meluangkan sedikit waktu untuk membuat saus sendiri.

Cara membuat saus tomat sehat
Saus tomat yang sehat bisa kita buat sendiri di rumah. Perlu diingat, saus buatan sendiri ini lebih mudah kedaluarsa karena tidak menggunakan bahan pengawet. Maka, buatlah saus hanya sebanyak yang kita perlukan.

Bahan:
Tomat segar secukupnya
Gula sesuai selera
Garam

Cara membuat:
1. Rebus air di dalam panci hingga mendidih.
2. Masukkan tomat selama beberapa menit hingga kulitnya terlihat agak mengelupas. Angkat.
3. Kupas dan sisihkan kulit tomat. Haluskan tomat dengan menggunakan blender.
4. Masukkan tomat yang sudah dihaluskan ke dalam wajan panas tanpa minyak. Masak.
5. Masukkan gula dan garam. Masak dan aduk sampai kesat.
6. Dinginkan. Simpan di wadah yang terbuat dari kaca, jangan lupa beri catatan tanggal pembuatan. Kemudian simpan di lemari es agar lebih awet.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Penyedap Makanan Rusak Saluran Pencernaan

Kontroversi penggunaan penyedap makanan alias vetsin tidak kunjung usai. Makanan yang dibubuhi monosodium glutamate (MSG) mem­buat volume saluran pencernaan memuai, dan memicu orang makan tidak kenyang.

Pakar Gizi dan Pa­ngan Prof Ali Khomsan mengatakan, harus dia­kui MSG atau pe­nye­dap makanan, bila di­gu­nakan secara berlebihan da­pat merangsang naf­su makan.

Terutama, ma­kanan cepat saji se­perti kripik dan ma­ka­nan lainnya yang ba­nyak dibubuhi penye­dap makanan.

”Tujuannya, tentu sa­ja untuk memberikan aro­ma yang harum dan menimbulkan selera. Dengan begitu, makanan ce­pat saji atau makanan ringan seperti kripik kentang menjadi laku di pasaran,” ujarnya.

Dia mengungkapkan, penyedap makanan atau monosodium glu­ta­mat salah satu membahayakan kesehatan, bila digunakan secara ber­lebihan. Apalagi makanan yang mengandung MSG tidak men­can­tum­kan jumlah kandungannya.

”Hal ini harus ditindak lanjuti karena masyarakat tidak diberikan in­formasi yang jelas, berapa nilai gizi dan kandungannya. Jadi ma­sya­rakat hanya bisa menduga, tanpa tahu kepastian kan­dungannya,” katanya.

Apalagi bila dikonsumsi anak-anak sangat berbahaya. Sebab anak ren­tan terhadap asupan dalam tubuhnya

Di samping bahaya dari penyedap rasa, bahaya lainnya yang diha­da­pi oleh masyarakat adalah efek samping bahan pengemas.

Unsur-unsur bahan pengemas yang berbahaya bagi masyarakat ka­rena terdapat zat plastik berbahaya seperti PVC yang dapat meng­ham­bat produksi hormon testeron.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Zat Kimia Dalam Kosmetik

Kosmetik atau produk kecantikan yang setiap hari kita gunakan mengandung berbagai macam bahan kimia. Meskipun selama ini tidak muncul masalah saat Anda menggunakannya, bukan berarti bahan kimia tersebut tidak berbahaya.

Kenali risiko dari bahan kimia yang terdapat pada kosmetik Anda. Jangan sampai dikemudian hari timbul masalah kesehatan akibat dari penggunaan kosmetik yang mengandung bahan kimia berbahaya.

1. Shampo
Jumlah bahan kimia: 15
Yang paling mengkhawatirkan : sodium lauryl sulphate, tetrasodium dan propylene glycol
Risiko: iritasi kulit, dan kerusakan pada mata

2. Hairspray
Jumlah bahan kimia : 11
Yang paling mengkhawatirkan : octinoxate, isophthalates
Risiko : iritasi mata, mengganggu keseimbangan hormon dan perubahan struktur sel

3. Perona mata (eyeshadow)
Jumlah bahan kimia: 26
Yang paling mengkhawatirkan : polythylene thrphthalate
Risiko : kemandulan, kanker, dan menggangu keseimbangan hormon

4. Perona pipi (Blush on)
Jumlah bahan kimia: 16
Yang paling mengkhawatirkan: ethylparaben, methylparapen, prophylparaben
Risiko: iritasi dan menggangu keseimbangan hormon

5. Perona bibir (lipstik)
Jumlah bahan kimia: 33
Yang paling mengkhawatirkan : polymenthyl methacrylate
Risiko: alergi dan kanker

6. Alas bedak (foundation)

Jumlah bahan kimia: 24
Yang paling mengkhawatirkan: polymenthyl methacrylate
Risiko: menurunkan sistem imunitas, alergi dan kanker

7. Deodorant
Jumlah bahan kimia: 15
Yang paling mengkhawatirkan : isoprophyl myristate
Risiko: iritasi kulit, sakit kepala dan masalah pernafasan

8. Body lotion
Jumlah bahan kimia: 32
Yang paling mengkhawatirkan: ethylparaben, methylparapen, prophylparaben, polyethylene glycol (yang juga bahan pada pembersih lantai)
Risiko: iritasi kulit dan mengganggi keseimbangan hormon

9. Parfum

Jumlah bahan kimia: 250
Yang paling mengkhawatirkan: benzaldehyde
Risiko: kerusakan ginjal dan iritasi pada mata, tenggorokan dan mulut

10. Pewarna kuku (kuteks)
Jumlah bahan kimia: 31
Yang paling mengkhawatirkan : phthlates
Risiko: kemandulan dan masalah pada kehamilan

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Zat Kimia Dalam Parfum (Wewangian)

Parfum atau pewangi telah digunakan sejak zaman dahulu kala terutama oleh kaum wanita. Penggunaanya mulai dari upacara keagamaan, pernikahan atau bahkan kematian dimana setiap moment memiliki aroma tersendiri. Seiring dengan perkembangan zaman, penggunaan ini semakin berkembang. Pewangi atau parfum digunakan pada setiap produk, mulai dari produk kebutuhan wanita, hingga produk kebutuhan rumah tangga seperti cairan pembersih bahkan obat anti nyamuk. Produk yang memiliki wewangian yang khas dan menarik memang cukup digemari oleh masyarakat, karena memang kesan bersih, segar dan menyenangkan akan ditimbulkan dari wewangian tersebut.

Namun apakah penambahan zat pewangi atau parfum pada beberapa produk harian atau kosmetik tersebut aman bagi penggunanya? Bagaimana dengan ibu hamil yang mengirupnya apakah wangi tersebut benar-benar murni terbuat dari campuran bunga dan buah seperti yang dicantum pada kemasan atau pada iklan produk tersebut. Mungkinkah kita mendapatkan wewangian yang benar-benar asli dan aman dengan harga yang sangat murah? Dibawah ini akan kita lihat beberapa tabel yang memberikan informasi tentang kandungan wewangian sintesis serta beberapa efek samping yang akan ditimbulkan jika terhirup dalam jumlah yang banyak dan kontinyu.

Aroma Bahan Yang di Kandung (% Berat Bersih) Tanda Keracunan
Jeruk , lemon Fruity-fragrance 86-173 Limonin > 50% kanker, peradangan pada mata dan kulit
Lavender Lavender-fragrance 93-054 Linalool 10-50% Gangguan pernafasan
Tomat Tomato Oil 010 Propilin glikol > 50% Peradangan pada mata dan kulit, jika tertelan dan terhirup dapat menyebabkan pingsan dan tak sadar
Pepermint Spearmint oil 660 Karvon > 50% Menyebabkan peradangan pada mata dan kulit.
Musim bunga Spring Flowers Fragrance 5975 Karbitol 10 – 50% Gangguan pernafasan dan sistem saraf, peradangan mata.
Pepermint Peppermint 501 1-Menthol 10 – 50% Lesu lemah mual, muntah, sakit perut, vertigo, hilang keseimbangan pergerakan anggota badan, mengantuk dan koma
Buah-buahan Bergamont Oil 100 Linalil asetat, lomonin, linalool, 10 – 50% Gangguan pernafasan, peradangan mata dan kulit.
Bunga-bungaan Bouquet Floral 3881 Benzal asetat 10 – 50% Kanker pankreas, peradangan mata, saluran pernafasan dan batuk.
Kulit Kayu Manis Cinnamon Oil 950 Sinamik Aldehid > 50% Peradangan sistem pernafasan dan kulit, mengantuk. Jika tertelan menyebabkan muntah, sakit perut dan diare.
Wangi Cemara Alpha Pinene P & F a-Pinen 97.5% Mengganggu sistem pernafasan, kerusakan paru-paru, vertigo, denyutan jantung meningkat, pusing, halusinasi, kebakaran dan kesan terbakar pada kulit, konjunktivitas, merusakkan sistem pertahanan badan.
Lila Alpha Terpineol P & F, FCC a-Terpineol 88.5% Peradangan lapisan mucus pada-paru, pneumonitis, susah bernafas, kehilangan koordinasi anggota badan, sakit kepala.

Kandungan Wangian

Setiap produk wewangian mengandung pelarut tambahan yang berfungsi sebagai media atau fondation baik parfum itu asli atau sintesis. Persentase kandungan bahan kimia dalam parfum antara kisaran 30 % tergantung dari jenis produknya. Namun dari beberapa analisa pasar, 95 % bahan kimia yang terkandung di dalam produk wangian adalah bahan kimia sintetik yang berbahan dasar petroleum yang merupakan turunan benzena, aldehid atau zat yang umumnya terkenal beracun. Salah satu organisasi di Amerika yang menangani masalah kesehatan lingkungan menemukan zat kimia beracun dari 815 sampel yang mereka ambil. Tes yang dilakukan pada tahun 1991 menemukan zat-zat yang terkandung adalah kloroform yang dapat juga ditemui pada pelembut pakaian dan p-diklorobenzena yang telah diketahui bersifat karsinogenik pada produk penyegar ruangan dengan dosis yang tinggi.

Selain itu juga terdapat pengharum yang beraroma musk, yang dicurigai mengakibatkan sakit kepala dan juga bersifat karsinogenik meskipun pada kandungan yang lemah. Berdasarkan riset dari FDA pada tahun 1968-1972, bahan kimia seperti alfa-terpineol, benzil asetat, benzil alcohol, limonin, lioanalol yang sering terdapat dalam kosmetik, bahan-bahan ini dicurigai sering memberikan efek samping pada kulit pemakai.

Bahaya Kesehatan

Salah satu ciri keracunan yang disebabkan oleh bahan kimia yang terdapat dalam zat pewangi yang ditambahkan dalam suatu produk pembersih dan kosmetik adalah asma, kanker, cacat janin pada bayi dalam kandungan, keguguran, gangguan pada syaraf, seperti Parkinson , alzeimer, dll. Identifikasi ini dapat ditemukan baik dalam jangka panjang atau pendek

Pada tahap awal keracunan dapat diidentifikasi melalui reaksi seseorang terhadap suatu produk tertentu yang dicurigai mengandung bahan pewangi sintetik yang mengandung zat kimia yang berbahaya. Walaupun pada tahap ini hanya sebagian orang yang sensitif yang menunjukkan tanda-tanda keracunan, sama bentuknya seperti seseorang yang alergi terhadap debu. Sedangkan sebagian individu yang lain bisa jadi tidak menunjukkan reaksi apapun pada tahap awal pemakaian produk. Namun pada pemakaian produk yang sama dalam jangka waktu lama dan berulang-ulang barulah terlihat gejala keracunan dengan kondisi yang akut dan sulit disembuhkan seperti kanker atau penyakit berat lainnya. Produk yang dapat memberikan efek langsung kepada pemakai sehingga dapat diidetifikasi tanda keracunan adalah produk yang biasanya berkontak langsung dengan sistem pernafasan, seperti pengharum ruangan, colone, minyak wangi semprot, hairspray, kuteks, dan lain-lain . Efek akan lebih berbahaya terutama pemakaian yang bersifat semburan pada bagian tubuh dalam bentuk gas, sehingga terjadi kontak langsung pada sistem pernafasan mulai dari bagian hidung, faring, laring, paru-paru dan seterusnya keanggota tubuh bagian lain yang disalurkan melalui sistem peredaran darah. Untuk produk yang digunakan pada bagian luar yaitu pada kulit seperti sabun, shampoo, krim pencukur, pemutih pakaian, detergen, pelembut pakaian, dan lain sebagainya proses keracunan terjadi saat produk yang dipakai menyerap pada pori-pori kulit dan memasuki aliran darah dan seterusnya pada bagian anggota tubuh bagian dalam.

Dibawah ini table bahan kimia dan efek samping yang biasa di rasakan oleh manusia, yang terkandung dalam produk rumah tangga dan kosmetik yang mengandung parfum atau pewangi seperti minyak wangi, deodorant, colone, penyegar udara, sabun pencuci piring, hairspray, detergent dan lain sebagainya.

Kandungan Bahan Kimia Tanda keracunan / Efek samping
3-Butane-2-one Peradangan pada kulit dan sistem pernafasan
Aseton Menganggu sistem saraf pusat, kekeringan pada mulut dan tenggorokan, pusing, lesu, hilang keseimbangan, tidak sadarkan diri, dan koma.
Siklopentana(g)-2-benzopiran Peradangan pada kulit, mata dan saluran pernafasan.
Etanol Lesu, Peradangan pada mata dan bagian atas sistem pernafasan, pusing, penglihatan yang kabur, hilang keseimbangan, kesemutan..
Etil asetat Sakit kepala, kulit kering dan pecah-pecah, kekurangan darah, kerusakan hati dan ginjal, Peradangan pada mata dan saluran pernafasan
Fenol, Ester Gangguan sistem saraf, kanker
Hidrosinamaldehid, p-tert-butil-alfa-metil Pingsan, sulit bernafas, gangguan sistem reproduktif pada pria
Metilen Klorida kanker, sesak nafas (karena dimetabolisme karbon monoksida), sakit kepala, pusing, lelah, sensitif
Phenol, 2,60bis(1,1-dimetileti)-4-metil Gangguan pada janin dan sistem reproduksi.
Benzaldehid Mengganggu sistem saraf pusat, peradangan pada mulut, tenggorokkan, mata, kulit, paru-paru, lesu, sakit perut dan kerusakan ginjal.
Kamper (kapur barus) Alergi pada kulit, Peradangan pada mata, hidung dan tenggorokkan, pusing, lesu dan tak sadarkan diri.
Benzil alkohol Peradangan pada sistem pernafasan, pusing, lesu, muntah, tekanan darah rendah, gangguan sistem saraf, kesulitan bernafas.
Karbitol Peradangan pada mata, kulit, saluran pernafasan paru-paru.

Tanda Keracunan

Pada umumnya keracunan zat pewangi di tandai oleh beberapa gejala berikut berdasarkan departemen kesehatan di Kanada (tahun 1990) yaitu mata berair, penglihatan berganda, bersin, sesak nafas, alergi ringitis, sinusitis, tinunitus, pusing, vertigo, batuk, bronkitis, sulit bernafas, sesak nafas, asma, anafilaksis, migrain, disorientasi, kehilangan ingatan bertahap, ketegangan, alergi akut, kemurungan, perubahan tingkah laku, memar pada kulit, peradangan otot dan sendi, sakit, lemah, denyutan jantung yang tidak teratur atau lebih cepat. Oleh sebab itu sangat dianjurkan untuk membaca label pada produk yang akan dibeli untuk mengetahui kandungan kimia yang digunakan apakah zat yang terkandung cukup aman untuk manusia, dan sebaiknya jauhkan pemakian produk yang mnegandung zat kimia yang berbahaya pada anak-anak dan juga ikuti cara pemakaian dan keselamatan pada kemasan yang tertera. Jjadi ingatlah, tidak semua produk pewangi aman buat manusia !

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Minuman Keras (Bagian II)

Efek Samping
Bila dikonsumsi berlebihan, minuman beralkohol dapat menimbulkan ganggguan mental organik (GMO), yaitu gangguan dalam fungsi berpikir, merasakan, dan berprilaku. Timbulnya GMO itu disebabkan reaksi langsung alkohol pada sel-sel saraf pusat. Karena sifat adiktif alkohol itu, orang yang meminumnya lama-kelamaan tanpa sadar akan menambah takaran/dosis sampai pada dosis keracunan atau mabuk.
Mereka yang terkena GMO biasanya mengalami perubahan perilaku, seperti misalnya ingin berkelahi atau melakukan tindakan kekerasan lainnya, tidak mampu menilai realitas, terganggu fungsi sosialnya, dan terganggu pekerjaannya. Perubahan fisiologis juga terjadi, seperti cara berjalan yang tidak mantap, muka merah, atau mata juling. Perubahan psikologis yang dialami oleh konsumen misalnya mudah tersinggung, bicara ngawur, atau kehilangan konsentrasi.
Mereka yang sudah ketagihan biasanya mengalami suatu gejala yang disebut sindrom putus alkohol, yaitu rasa takut diberhentikan minum alkohol. Mereka akan sering gemetar dan jantung berdebar-debar, cemas, gelisah, murung, dan banyak berhalusinasi.

Minuman keras terbagi dalan 3 golongan yaitu:
Gol. A berkadar Alkohol 01%-05%
Gol. B berkadar Alkohol 05%-20%
Gol. C berkadar Alkohol 20%-50%

Beberapa jenis minuman beralkohol dan kadar yang terkandung di dalamnya :
Bir,Green Sand 1% - 5%
Martini, Wine (Anggur) 5% - 20%
Whisky, Brandy 20% -55% .

Beberapa Jenis Minuman Yang Mengandung Alkohol
- Anggur
- Bourbon
- Brendi
- Brugal
- Caipirinha
- Chianti
- Jägermeister
- Mirin
- Prosecco
- Rum
- Sake
- Sampanye

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Terapi Metadon Untuk Pecandu Narkoba

Sampai saat ini, terdapat beberapa macam terapi untuk pecandu narkoba. Beberapa contohnya adalah cold turkey (penghentian secara mendadak), detoksifikasi, dan terapi metadon. Namun yang terbukti banyak berhasil adalah yang terakhir yaitu terapi rumatan metadon.

Metadon merupakan opiat sintetis yang segolongan dengan heroin, kodein, dan morfin. Opiat ini pertama kali dikembangkan di Jerman pada tahun 1945 sebagai obat penghilang rasa sakit. Selanjutnya, sekitar tahun 1960an, untuk pertama kalinya metadon digunakan untuk program perawatan pada pecandu narkoba di New York.

Dengan mengikuti terapi metadon, bukan berarti pecandu narkoba serta merta lepas dari ketergantungan. Mengapa demikian? Karena metadon sendiri adalah golongan opiat, sehingga pemberian obat ini sebenarnya bertujuan untuk mengganti kebutuhan pecandu terhadap opiat lainnya seperti putaw, morfin, dll.

Sebagai opiat pengganti yang hanya bisa didapatkan pada klinik terapi metadon, penggunaannya mempunyai banyak keuntungan dibandingkan dengan penggunaan opiat ilegal. Metadon mengurangi bahkan menghilangkan ketergantungan pecandu terhadap opiat lain yang rute pemberiannya berisiko, misalnya melalui suntikan. Telah lama diketahui, penggunaan jarum suntik di kalangan pengguna narkoba intravena menjadi penyebab utama penularan HIV dan penyakit lain seperti hepatitis. Keuntungan lain adalah mengurangi tindakan kriminal yang dilakukan pecandu narkoba. Pengguna narkoba biasanya menggunakan berbagai macam cara agar bisa mendapatkan narkoba.

Dalam terapi metadon dosis diatur sedemikian rupa sehingga penderita tidak mengalami gejala putus obat, sekaligus tidak menyebabkan pemakainya terbius oleh dosis. Dengan demikian akan menormalkan gaya hidup dan perilaku pemakainya.

Metadon diberikan dalam bentuk cair. Pasien harus meminum obat ini di depan petugas. Untuk memastikan bahwa obat ini benar-benar telah di telan, petugas biasanya akan meminta pasien untuk menyebutkan beberapa kata atau kalimat. Metadon berada cukup lama di dalam darah, berkisar antara 24 – 36 jam. Oleh karena itu, cukup diberikan sekali sehari.

Lama pemberian metadon sebenarnya tidak terbatas. Tetapi pada tahap awal, sebaiknya tidak berhenti sampai enam bulan. Agar berhasil, terapi metadon harus diiringi dengan terapi konseling dan dukungan terus menerus bagi pasien. Jika keadaan pasien membaik, dan pasien menginginkan untuk menghilangkan ketergantungan, maka dapat dilakukan pengurangan dosis secara bertahap.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Pembuktian Deterjen yang Baik (2)

Gawat ekonomi bagaimanapun orang-orang tetap membutuhkan produk sabun untuk mencuci, sampai yang paling parah sekalipun tetap masih menggunakan sabun curah batangan dari penjual sabun. Nah, berikut adalah tips memilih sabun cair yang betul-betul cocok digunakan. Syaratnya:

1. Deterjen tersebut ramah lingkungan. Cara pengujiannya:
-campur produk sabun cair dengan air, aduk merata, kemudian siramkan ke tanaman & tanah.


lihat hasilnya:
- apakah sabun dari penjual sabun tersebut biodegradeable (mudah terurai secara alamiah, tidak meninggalkan bekas)
- jika ke tanaman, apakah tanaman tersebut masih hidup di hari-hari berikutnya?



2. Tidak panas di tangan.
Deterjen yang menyebabkan panas apabila digenggam di tangan adalah karena reaksi dari soda campuran sabun cair tersebut terhadap lemak dibahwa lapisan kulit. Soda nama kimianya Sodium Hydroxide (NaOH). Industri produk sabun cair menggunakan ini karena murah dan penangannya mudah (gimana nasib penggunanya?). Sangat berbahaya, dalam dosis kecil bersifat korosif, jika banyak dapat menimbulkan iritasi. cara pengujian: larutkan produk sabun dalam air secukupnya, kemudian rendamlah beberapa logam besi (misal: paku), biarkan beberapa hari. Hasilnya:
Paku akan berkarat (tanda Sodium Hydroxide mulai bekerja).
Bayangkan jika itu terjadi pada pakaian anda? (pakaian jadinya mudah lapuk)


3. Tidak banyak berbusa.
Asumsi ibu-ibu makin banyak busa sabun curah makin enak nyucinya, makin bersih… Attention Please !!! Asumsi belum tentu benar. Sebelum kita menggunakan sesuatu pertimbangkanlah secara matang keuntungan dan kerugian yang akan timbul darinya. Busa ( Carboxyl Methyl Cellulose) sejenis bahan kimia yang hanya menghasilkan buih. Reaksi terhadap pakaian tidak ada. Karena banyak busa sabun maka kita makin asik menyikat pakaian, akhirnya kotoranpun copot dan pakaian pun rusak karena bolak-balik disikat. Keuntungan banyak busa: Tidak ada.
Kerugian:
- Pemakaian air bertambah (untuk membilas).
- Tenaga lebih banyak keluar.
- Waktupun lebih banyak terbuang (karena harus membilas)

Nah, sampai batas ini saya hanya bisa menyarankan Anda untuk menanyakannya kepada pihak produsen deterjen Anda.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments