Pembuktian Deterjen yang Baik (2)
 Gawat ekonomi bagaimanapun orang-orang tetap  membutuhkan produk sabun untuk mencuci, sampai yang paling parah  sekalipun tetap masih menggunakan sabun curah batangan dari penjual sabun. Nah, berikut adalah tips memilih sabun cair yang betul-betul cocok digunakan. Syaratnya:
 -campur produk sabun cair dengan air, aduk merata, kemudian siramkan ke tanaman & tanah.
lihat hasilnya:
- apakah sabun dari penjual sabun tersebut biodegradeable (mudah terurai secara  alamiah, tidak meninggalkan bekas)
- jika ke  tanaman, apakah tanaman tersebut masih hidup di hari-hari berikutnya?
2.  Tidak panas di tangan.
Deterjen yang menyebabkan panas  apabila digenggam di tangan adalah karena reaksi dari soda campuran sabun cair tersebut terhadap lemak dibahwa lapisan kulit.  Soda nama kimianya Sodium Hydroxide (NaOH). Industri produk sabun cair menggunakan ini karena murah dan penangannya  mudah (gimana nasib penggunanya?). Sangat  berbahaya, dalam dosis kecil bersifat korosif, jika banyak dapat  menimbulkan iritasi. cara pengujian: larutkan produk sabun dalam air secukupnya, kemudian rendamlah  beberapa logam besi (misal: paku), biarkan beberapa hari. Hasilnya:
Paku akan  berkarat (tanda Sodium Hydroxide mulai bekerja).
Bayangkan  jika itu terjadi pada pakaian anda? (pakaian jadinya mudah lapuk)
3.  Tidak banyak berbusa.
Asumsi ibu-ibu makin banyak  busa sabun curah makin enak nyucinya, makin bersih… Attention  Please !!! Asumsi belum tentu benar. Sebelum kita menggunakan sesuatu  pertimbangkanlah secara matang keuntungan dan kerugian yang akan timbul  darinya. Busa ( Carboxyl Methyl Cellulose) sejenis bahan  kimia yang hanya menghasilkan buih. Reaksi terhadap pakaian tidak ada.  Karena banyak busa sabun maka kita makin asik menyikat pakaian, akhirnya kotoranpun copot  dan pakaian pun rusak karena bolak-balik disikat. Keuntungan banyak  busa: Tidak ada.
Kerugian:
-  Pemakaian air bertambah (untuk membilas).
- Tenaga  lebih banyak keluar.
- Waktupun lebih banyak  terbuang (karena harus membilas)
Nah,  sampai batas ini saya hanya bisa menyarankan Anda untuk menanyakannya  kepada pihak produsen deterjen Anda.










0 comment:
Post a Comment